Rabu, 15 Juli 2015

ULAT MAYANG KELAPA ( Batrachedra arenosella )

Salah satu hama kelapa yang menyebabkan kerugian adalah larva/ulat mayang kelapa, Batrachedra arenosella Wlk. (Lepidoptera: Cosmopterigidae). Larva dari hama ini merupakan stadium yang aktif merusak. Larva merusak bunga jantan dan bunga betina yang terdapat di dalam mayang.



KLASIFIKASI

Klasifikasi hama B. arenosella adalah sebagai berikut:

Kingdom : Animalia
Filum : Antropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Orthoptera
Famili : Aegeridae
Genus : Batrachedra
Spesies : Batrachedra arenosella

GEJALA SERANGAN

Gejala serangan yang ditimbulkan adalah adanya lubang pada seludang bunga (spatha) yang belum membuka. Larva akan masuk dan menggerek bunga jantan dan betina, sehingga dalam waktu singkat, bunga jantan menjadi kehitaman, dan bunga betina akan mengeluarkan getah, dan akhirnya bunga-bunga akan rontok.

Sifat dan siklus hidup dari hama ini adalah imago bertelur pada alur kulit seludang secara terpisah atau berkelompok. Telur berwarna putih-kekuningan, lonjong, dan berumur 4 hari. Larva segera menggerek seludang menuju bunga-bunga jantan. Larva berwarna putih dengan kepala berwarna coklat-kehitaman. Panjang larva tua 0,8 cm, ruas tubuhnya dilingkari oleh gelang-gelang berwarna hijau-kecoklatan. Stadium larva berlangsung 1-2 minggu.

Larva berpupa pada pangkal tangkai bunga. Stadium pupa berlangsung 10 hari, dan ketika seludang membuka, pupa telah menjadi imago. Imago berwarna merah coklat. Pada sayap bagian depan terdapat titik-titik putih. Pada siang hari imago istirahat/berdiam diri dan akan aktif pada sore dan malam hari. Imago tertarik dengan cahaya lampu. Masa hidup imago kurang lebih 7 hari.
Hama ini akan banyak ditemukan pada daerah dengan ketinggian 150-700 meter di atas permukaan laut. Berdasarkan laporan, hama ini banyak menimbulkan kerusakan pada kelapa di Flores yaitu di kabupaten Ende, Sika dan Ngada. Tanaman inang dari hama ini adalah kelapa, enau, pinang dan pisang.

REKOMENDASI PENGENDALIAN

Beberapa teknik pengendalian yang dapat diterapkan untuk mengendalikan hama B. arenosella antara lain:

1. Secara Mekanis adalah dengan mengambil hama jika menemukannya, sanitasi bagian atas tanaman kelapa. Petani dapat melakukan sanitasi sambil melakukan monitoring sehingga segera dapat diketahui jika ada serangan, dan dapat segera dikendalikan agar serangan tidak meluas

2. Secara hayati adalah dengan memanfaatkan musuh alami dari B. arenosella yaitu parasitoid telur Trichogramma sp. (Hymenoptera, Trichogrammatidae), Meteorus sp., Apanteles sp., dan Chelonus sp. (Hymenoptera, Braconidae). Aplikasi Chelonus sp. dilakukan pada siang hari sebanyak 5 pasang/ha dengan waktu pemasangan 3 bulan sekali (Arifin, 2011).


3. Secara Kimiawi, dapat menggunakan insektisida Endrin 19,2 EC 0.5%, Basudin 60 EC dan BHC. Cara aplikasi insektisida Endrin 0.5% adalah dengan memotong seludang bunga yang baru membuka, kemudian bekas potongan diolesi insektisida Endrin 0.5%

Tidak ada komentar:

Posting Komentar