Salah satu hama kelapa yang menyebabkan kerugian
adalah larva/ulat mayang kelapa, Batrachedra arenosella Wlk. (Lepidoptera:
Cosmopterigidae). Larva dari hama ini merupakan stadium yang aktif merusak.
Larva merusak bunga jantan dan bunga betina yang terdapat di dalam mayang.
KLASIFIKASI
Klasifikasi hama B.
arenosella adalah sebagai berikut:
Kingdom :
Animalia
Filum :
Antropoda
Kelas : Insecta
Ordo :
Orthoptera
Famili :
Aegeridae
Genus :
Batrachedra
Spesies : Batrachedra arenosella
GEJALA
SERANGAN
Gejala serangan yang ditimbulkan adalah adanya
lubang pada seludang bunga (spatha) yang belum membuka. Larva akan masuk dan
menggerek bunga jantan dan betina, sehingga dalam waktu singkat, bunga jantan
menjadi kehitaman, dan bunga betina akan mengeluarkan getah, dan akhirnya
bunga-bunga akan rontok.
Sifat dan siklus hidup dari hama ini adalah imago
bertelur pada alur kulit seludang secara terpisah atau berkelompok. Telur
berwarna putih-kekuningan, lonjong, dan berumur 4 hari. Larva segera menggerek
seludang menuju bunga-bunga jantan. Larva berwarna putih dengan kepala berwarna
coklat-kehitaman. Panjang larva tua 0,8 cm, ruas tubuhnya dilingkari oleh
gelang-gelang berwarna hijau-kecoklatan. Stadium larva berlangsung 1-2 minggu.
Larva berpupa pada pangkal tangkai bunga. Stadium
pupa berlangsung 10 hari, dan ketika seludang membuka, pupa telah menjadi imago.
Imago berwarna merah coklat. Pada sayap bagian depan terdapat titik-titik
putih. Pada siang hari imago istirahat/berdiam diri dan akan aktif pada sore
dan malam hari. Imago tertarik dengan cahaya lampu. Masa hidup imago kurang lebih
7 hari.
Hama ini akan banyak ditemukan pada daerah dengan
ketinggian 150-700 meter di atas permukaan laut. Berdasarkan laporan, hama ini
banyak menimbulkan kerusakan pada kelapa di Flores yaitu di kabupaten Ende,
Sika dan Ngada. Tanaman inang dari hama ini adalah kelapa, enau, pinang dan
pisang.
REKOMENDASI
PENGENDALIAN
Beberapa teknik pengendalian yang dapat diterapkan
untuk mengendalikan hama B. arenosella
antara lain:
1. Secara Mekanis adalah dengan mengambil hama jika
menemukannya, sanitasi bagian atas tanaman kelapa. Petani dapat melakukan
sanitasi sambil melakukan monitoring sehingga segera dapat diketahui jika ada
serangan, dan dapat segera dikendalikan agar serangan tidak meluas
2. Secara hayati adalah dengan memanfaatkan musuh
alami dari B. arenosella yaitu
parasitoid telur Trichogramma sp.
(Hymenoptera, Trichogrammatidae), Meteorus sp., Apanteles sp., dan Chelonus sp. (Hymenoptera, Braconidae).
Aplikasi Chelonus sp. dilakukan pada
siang hari sebanyak 5 pasang/ha dengan waktu pemasangan 3 bulan sekali (Arifin,
2011).
3. Secara Kimiawi, dapat menggunakan insektisida
Endrin 19,2 EC 0.5%, Basudin 60 EC dan BHC. Cara aplikasi insektisida Endrin
0.5% adalah dengan memotong seludang bunga yang baru membuka, kemudian bekas
potongan diolesi insektisida Endrin 0.5%
Tidak ada komentar:
Posting Komentar