Rabu, 22 Juli 2015

Rhynchophorus spp

Tanaman kelapa (Cocos nucifera) merupakan tanaman yang memiliki banyak kegunaan, mulai dari akar sampai daun, dari produk non-kuliner maupun kuliner/makanan, dan juga produk industri sampai produk obat-obatan. Sebagai bahan komoditi yang bernilai ekonomi tinggi, berbagai strategi telah diupayakan untuk meningkatkan produksi kelapa nasional. Namun fakta di lapang sering menghadapi hambatan, terutama adanya kecenderungan terjadinya perubahan siklus serangga hama kelapa.

Rhynchophorus spp merupakan salah satu hama kumbang kelapa yang berbahaya karena serangan awal kumbang ini sulit dideteksi dan hanya diketahui jika tanaman kelapa telah terinfeksi dan rusak berat.


Ciri: imago, berbentuk kumbang dengan masa perkembangan 11-18 hari. Ciri khas nya adalah tinggal di kokon sampai keras. Gejala: merusak akar tanaman muda, batang dan tajuk, pada tanaman dewasa merusak tajuk, gerekan pada pucuk menyebabkan patah pucuk, liang gerekan keluar lendir berwarna merah coklat. Inang utama hama ini adalah kelompok palem-paleman. Bila di Asia hama ini banyak menyerang tanaman kelapa, di dunia R.ferrugineus lebih dikenal sebagai hama utama pada tanaman kurma (Phoenix dactylifera).

Kisaran inangnya meliputi kelapa, kurma, sagu dan palem hias (Malumpy dan Moran, 2007). Penggerek yang tersembunyi di dalam jaringan palem ini dilaporkan menyerang 15% wilayah tanaman kelapa di daerah tropis Asia Selatan dan Asia Tenggara (Faleiro, 2006)

Pengendalian:

1. Potong Dan Bakar Tanaman Yang Terserang Tanaman yang terserang sebaiknya dieradikasi, dengan memotong pohon dan membunuh semua stadia yang ditemukan secara mekanis. Hal ini mengurangi penyebaran serangan hama kelapa.

2. Tindakan pencegahan dilakukan dengan mengendalikan serangan Oryctessp. Pengendalian Oryctes sp secara tidak langsung juga mengendalikan Rhynchophorus spp

3. Sanitasi kebun dilakukan terutama pada pangkal pelepah, merupakan hal yang penting mencegah masuknya serangga.

4. Hindari membuat luka secara sengaja

5. Penggunaan Feromon Agregasi. (Melina, 2010)



Sumber http://ditjenbun.pertanian.go.id/bbpptpsurabaya/tinymcpuk/gambar/file/Rhynchophorus%20spp.pdf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar