Tanaman kelapa (Cocos nucifera) merupakan tanaman yang
memiliki banyak kegunaan, mulai dari akar sampai daun, dari produk non-kuliner
maupun kuliner/makanan, dan juga produk industri sampai produk obat-obatan.
Sebagai bahan komoditi yang bernilai ekonomi tinggi, berbagai strategi telah
diupayakan untuk meningkatkan produksi kelapa nasional. Namun fakta di lapang
sering menghadapi hambatan, terutama adanya kecenderungan terjadinya perubahan
siklus serangga hama kelapa.
Rhynchophorus
spp
merupakan salah satu hama kumbang kelapa yang berbahaya karena serangan awal
kumbang ini sulit dideteksi dan hanya diketahui jika tanaman kelapa telah
terinfeksi dan rusak berat.
Ciri: imago, berbentuk
kumbang dengan masa perkembangan 11-18 hari. Ciri khas nya adalah tinggal di
kokon sampai keras. Gejala: merusak akar tanaman muda, batang dan tajuk, pada
tanaman dewasa merusak tajuk, gerekan pada pucuk menyebabkan patah pucuk, liang
gerekan keluar lendir berwarna merah coklat. Inang utama hama ini adalah
kelompok palem-paleman. Bila di Asia hama ini banyak menyerang tanaman kelapa,
di dunia R.ferrugineus lebih dikenal sebagai
hama utama pada tanaman kurma (Phoenix
dactylifera).
Kisaran inangnya
meliputi kelapa, kurma, sagu dan palem hias (Malumpy dan Moran, 2007).
Penggerek yang tersembunyi di dalam jaringan palem ini dilaporkan menyerang 15%
wilayah tanaman kelapa di daerah tropis Asia Selatan dan Asia Tenggara
(Faleiro, 2006)
Pengendalian:
1. Potong Dan Bakar
Tanaman Yang Terserang Tanaman yang terserang sebaiknya dieradikasi, dengan
memotong pohon dan membunuh semua stadia yang ditemukan secara mekanis. Hal ini
mengurangi penyebaran serangan hama kelapa.
2. Tindakan pencegahan
dilakukan dengan mengendalikan serangan Oryctessp. Pengendalian Oryctes sp
secara tidak langsung juga mengendalikan Rhynchophorus
spp
3. Sanitasi kebun
dilakukan terutama pada pangkal pelepah, merupakan hal yang penting mencegah
masuknya serangga.
4. Hindari membuat luka
secara sengaja
5. Penggunaan Feromon
Agregasi. (Melina, 2010)
Sumber http://ditjenbun.pertanian.go.id/bbpptpsurabaya/tinymcpuk/gambar/file/Rhynchophorus%20spp.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar