B. oryctes merupakan
salah satu virus patogen yang menginfeksi kumbang nyiur, Oryctes
rhinoceros. Larva yang terserang virus tubuhnya lemas, berwarna lebih
transparan, bila mati akan berwarna krem atau coklat muda, kadang-kadang pada
anus keluar usus. Larva yang telah mati berbau busuk. Larva yang baru mati
berwarna putih transparan merupakan bahan virus yang baik untuk dibekukan.
Perbanyakan virus dimulai dengan pembiakan Oryctes.
Media berupa serbuk gergaji halus dibasahi air secukupnya, selanjutnya diaduk
merata di dalam ember. Media disterilkan dengan cara dikukus selama 1 jam.
Setelah dingin, media dimasukkan pada botol bening yang sudah disterilkan
dengan alkohol. Setiap botol diisi media setengahnya. Larva instar III
(mendekati prapupa) dikoleksi dari lapang kemudian dicuci dengan air mengalir
menggunakan ayakan. Larva dimasukkan ke dalam botol yang berisi media. Kumbang
yang muncul diberi pakan tebu.
Perbanyakan virus dengan larva. Seekor larva yang terinfeksi
virus dipotong-potong, dicampur dengan media kemudian dimasukkan ke dalam botol
yang berisi media dan dimasukkan pula 2 ekor larva sehat. Setelah 1-6 minggu
larva terinfeksi. Larva mati disimpan dalam refrigerator.
Perbanyakan virus dengan kumbang. Kumbang mati terinfeksi virus
dibedah. Bagian ususnya berwarna putih, membengkak dan bila dipotong akan
mengeluakan cairan putih kental. Usus dari 4-5 ekor kumbang dicampur dengan
sedikit gula pasir lalu dihancurkan sampai lumat dan ditambahkan 1 sendok
aquades. Larutan ini cukup untuk menginfeksi 30 ekor kumbang sehat dengaa cara
meneteskannya (2-3 tetes) ke mulut kumbang. Stelah 2-3 minggu, kumbang siap
dilepas di lapang.
Kumbang terinfeksi virus diletakkan pada pangkal pelepah muda
atau tempat terlindung pada sore hari. Jumlah kumbang yang dilepas sebanyak 10
ekor/ha. Evaluasi dilakukan 1 tahun setelah pelepasan dengan cara mengkoleksi
kumbang di lapang. Bangkai kumbang dipotong-potong kemudian dicampur dengan
media steril. Setelah itu, dimasukkan ke dalam botol yang berisi 2 ekor larva
sehat. Bila lundi mati, berarti pelepasan berhasil.
Daerah sasaran virus adalah kumbang di pertanaman kelapa.
Sebanyak 4 ekor larva mati ditambah 1 l air kemudian diblender. Campuran disaring
dan suspansinya digunakan untuk merendam kumbaag yang akan diiepas ke
pertanaman kelapa yang terserang. Sebanyak 1 l suspensi dapat digunakan untuk
merendam 100 ekor kumbang selama 5-7 menit. Kumbang dimasukkan ke dalam botol
dan dipuasakan sehari, kemudian dilepas. Sebelum dilepas, kumbang dipelihara
dulu selama 4 hari dan diberi pakan tebu. Kumbang dilepas pada sore atau malam
hari sebanyak 10-12 ekor/ha. Evaluasi dilakukan 1-3 bulan setelah penyebaran.
Sumber http://muhammadarifindrprof.blogspot.com/2011/02/79-pemanfaatan-musuh-alami-dalam.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar