Selasa, 14 Juli 2015

Artona catoxantha

Klasifikasi hama Artona catoxantha

Kingdom         : Animalia
Phylum            : Arthropoda
Class                : Insecta
Order              : Lepidoptera
Family             : Aididae
Genus              : Artona
Spesies             : Artona catoxantha (Hampson 1892)


Artona catoxantha merupakan salah satu Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) utama tanaman kelapa, hama ini memiliki siklus hidup antara telur sampai menjadi kupu-kupu berlangsung selama 29-36 hari dengan metamorfosis sempurna telur-larva-kepompong-ngengat yaitu :

1. Stadia Telur
Stadia telur berlangsung selama 3-4 hari, telur ulat Artona berbentuk lonjong (bulat panjang), berwarna putih bening atau hijau kekuningan bening dan memiliki ukuran panjang sekitar 0,5 mm – 1 mm.

2. Stadia Larva

Stadia larva berlangsung selama 17-22 hari, warna larva putih kekuningan, jernih dan berukuran 11-12 mm. Pada bagian punggung terdapat garis yang lebar dan memanjang berwarna hitam ungu, disebelah garis tebal terdapat garis kecil. Larva memiliki kepala yang berwarna kuning kemerahan, tubuh larva bagian depan berukuran lebih besar daripada tubuh bagian belakang.

3. Stadia Kepompong

Stadia kepompong berlangsung antara 10-12 hari, kepompong yang masih muda berwarna kekuning-kuningan, sedangkan kepompong yang sudah tua berwarna merah sauh karena tertutup oleh lapisan kulit kokon. Kepompong memiliki ukuran panjang berkisar antara 12-14 mm dan lebar 6-7 mm.

4. Stadia Ngengat (Kupu-kupu)

Kupu-kupu Artona berukuran panjang antara 10-15 mm dengan jarak antar sayap 13-16 mm, berwarna hitam merah kecoklatan, dan pada kuduk, tubuh bagian bawah serta pinggir sayap depan terdapat sisik-sisik kuning. Sepanjang siang hari, kupu-kupu Artona diam dan berdiri pada kedua kakinya, berjajar sampai berpuluh-puluh ekor pada anak-anak daun kelapa yang menggantung. Aktif pada pagi dan petang hari, baik kupukupu jantan maupun betina beterbangan mengitari pohon-pohon kelapa untuk kawin. Biasanya kupu-kupu betina mulai meletakkan telurnya pada anak daun di bagian bawah, berkelompok sebanyak 3-12 butir.

GEJALA SERANGAN



Gejala serangan larva Artona biasanya merusak daun kelapa tua, sedangkan larva yang baru menetas akan merusak daun dari permukaan bawah, sehingga timbul bintik-bintik luka. Larva melukai daun hanya sampai batas lapisan epidermis atas, sehingga lapisan yang ditinggalkan mudah kering dan selanjutnya dengan gejala berbentuk garis yang semakin lama semakin luas. Serangan yang berat menyebabkan helaian daun habis, bahkan dalam keadaan tertentu tinggal lidinya saja

TEKNIK PENGENDALIAN

Upaya pengendalian yang perlu dilakukan untuk menurunkan populasi serangan hama A. catoxantha dapat dilakukan dengan cara yaitu :

1. Secara mekanis yaitu melakukan pemangkasan semua daun kelapa dengan hanya meninggalkan 3 – 4 lembar daun muda. 


Cara ini dilakukan jika pada 200 – 300 sampel pohon ditemukan bahwa dua pelepah dalam pohon kelapa terdapat larva Artona dari 4 stadium. Pemangkasan dilakukan setelah larva Artona mencapai panjang 8 mm untuk memberi kesempatan kepada parasit untuk berkembang biak terlebih dahulu. Larva Artona akan menjadi kupu-kupu dalam waktu 2 minggu sehingga pemangkasan harus sudah selesai dalam jangka waktu tersebut.

2. Secara biologis / hayati yaitu dengan musuh alami seperti Apanteles sp. (tawon kemit), Cadursia leefmansia, dan Euplectromorpha viridiceps (tabuhan parasit).

3. Secara kimiawi yaitu dilakukan dengan memberikan insektisida sistemik melalui pengeboran batang atau pemotongan akar, untuk tanaman yang masih rendah dilakukan penyemprotan tajuk.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar