Klasifikasi hama Artona catoxantha
Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Class : Insecta
Order : Lepidoptera
Family : Aididae
Genus : Artona
Spesies : Artona catoxantha (Hampson
1892)
Artona
catoxantha merupakan salah satu Organisme Pengganggu Tumbuhan
(OPT) utama tanaman kelapa, hama ini memiliki siklus hidup antara telur sampai
menjadi kupu-kupu berlangsung selama 29-36 hari dengan metamorfosis sempurna
telur-larva-kepompong-ngengat yaitu :
1. Stadia Telur
Stadia telur berlangsung selama 3-4 hari, telur ulat
Artona berbentuk lonjong (bulat panjang), berwarna putih bening atau hijau
kekuningan bening dan memiliki ukuran panjang sekitar 0,5 mm – 1 mm.
2. Stadia Larva
Stadia larva berlangsung selama 17-22 hari, warna
larva putih kekuningan, jernih dan berukuran 11-12 mm. Pada bagian punggung
terdapat garis yang lebar dan memanjang berwarna hitam ungu, disebelah garis
tebal terdapat garis kecil. Larva memiliki kepala yang berwarna kuning
kemerahan, tubuh larva bagian depan berukuran lebih besar daripada tubuh bagian
belakang.
3. Stadia Kepompong
Stadia kepompong berlangsung antara 10-12 hari,
kepompong yang masih muda berwarna kekuning-kuningan, sedangkan kepompong yang
sudah tua berwarna merah sauh karena tertutup oleh lapisan kulit kokon.
Kepompong memiliki ukuran panjang berkisar antara 12-14 mm dan lebar 6-7 mm.
4. Stadia Ngengat (Kupu-kupu)
Kupu-kupu Artona berukuran panjang antara 10-15 mm
dengan jarak antar sayap 13-16 mm, berwarna hitam merah kecoklatan, dan pada
kuduk, tubuh bagian bawah serta pinggir sayap depan terdapat sisik-sisik
kuning. Sepanjang siang hari, kupu-kupu Artona diam dan berdiri pada kedua
kakinya, berjajar sampai berpuluh-puluh ekor pada anak-anak daun kelapa yang
menggantung. Aktif pada pagi dan petang hari, baik kupukupu jantan maupun
betina beterbangan mengitari pohon-pohon kelapa untuk kawin. Biasanya kupu-kupu
betina mulai meletakkan telurnya pada anak daun di bagian bawah, berkelompok
sebanyak 3-12 butir.
GEJALA SERANGAN
Gejala serangan larva Artona biasanya merusak daun
kelapa tua, sedangkan larva yang baru menetas akan merusak daun dari permukaan
bawah, sehingga timbul bintik-bintik luka. Larva melukai daun hanya sampai
batas lapisan epidermis atas, sehingga lapisan yang ditinggalkan mudah kering
dan selanjutnya dengan gejala berbentuk garis yang semakin lama semakin luas.
Serangan yang berat menyebabkan helaian daun habis, bahkan dalam keadaan
tertentu tinggal lidinya saja
TEKNIK PENGENDALIAN
Upaya pengendalian yang perlu dilakukan untuk
menurunkan populasi serangan hama A. catoxantha dapat dilakukan dengan cara
yaitu :
1. Secara mekanis yaitu melakukan pemangkasan semua
daun kelapa dengan hanya meninggalkan 3 – 4 lembar daun muda.
Cara ini dilakukan jika pada 200 – 300 sampel pohon
ditemukan bahwa dua pelepah dalam pohon kelapa terdapat larva Artona dari 4
stadium. Pemangkasan dilakukan setelah larva Artona mencapai panjang 8 mm untuk
memberi kesempatan kepada parasit untuk berkembang biak terlebih dahulu. Larva
Artona akan menjadi kupu-kupu dalam waktu 2 minggu sehingga pemangkasan harus
sudah selesai dalam jangka waktu tersebut.
2. Secara biologis / hayati yaitu dengan musuh alami
seperti Apanteles sp. (tawon kemit), Cadursia leefmansia, dan Euplectromorpha viridiceps (tabuhan
parasit).
3. Secara kimiawi yaitu dilakukan dengan memberikan
insektisida sistemik melalui pengeboran batang atau pemotongan akar, untuk
tanaman yang masih rendah dilakukan penyemprotan tajuk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar