Leefmansia merupakan
salah satu parasitoid untuk hama Sexava. Selama hidupnya,Leefmansia berada
dalam telur Sexava. Perkembangan parasitoid mulai telur diletakkan
hingga menjadi imago berlangsung selama 35 hari. Pembiakan parasitoid ini
diawali dengan pembiakan Sexava.
Sexava dikoleksi dari
lapang kemudian dipelihara dalam kurungan kasa berukuran 75 X 50 X 50 cm sebanyak
50 ekor dengan perbandingan betina dan jantan 4:1. Pakan yang digunakan berupa
campuran daun pisang dan daun kelapa. Kurungan berisi pasir untuk tempat
meletakkan telur. Telur Sexava dimasukkan ke dalam tabung, 10
butir/tabung kemudian dimasukkan 15 ekor parasitoid dengan perbandingan betina
dan jatan 4:1. Sebagai pakan, diberikan larutan madu 10% pada kapas. Telur Sexava terparasit
(2-3 hari kemudian), disimpan dalam potongan bambu yang berisi pasir dengan
cara dibenamkan dengan posisi tegak pada permukaan pasir.
Pelepasan parasitoid berpedomankan sebagai berikut. Apabila
populasi Sexava 1-2 ekor/pelepah dan persentase parasitasi
<20%, 20-40%, atau >40%, telur terparasit yang dilepas, berturut-turut
sebanyak 75, 50 dan 25 butir/ha. Cara pelepasannya dengan memasukkan 5-10 butir
telur Sexava terparasit ke dalam kotak gabus. Kotak
digantungkan setinggi 50-75 cm pada tongkat kayu dan diletakkan pada tempat
teduh.
Evaluasi dilakukan dengan mengambil 1 pohon
contoh yang mewakili 1000 pohon. Pengamatan populasi nimfa dan imago dilakukan
dengan cara menurunkan satu pelepah daun kelapa yang masih utuh secara acak
dari pohon contoh. Pengamatan telur dilakukan pada permukaan tanah sampai
kedalaman 10-20 cm di sekitar batang kelapa dengan radius 50 cm dari batang
pohon contoh. Berdasarkan hasil pengamatan tingkat populasi Sexava dan
parasitasi Leefmansia, maka dapat ditentukan perlu-tidaknya pelepasan
parasitoid.
Sumber http://muhammadarifindrprof.blogspot.com/2011/02/79-pemanfaatan-musuh-alami-dalam.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar