Chelonus sp.
menrpakan salah satu parasitoid untuk ulat mayang kelapa, Batrachedra
arenosella. Pembiakan parasitoid ini diawali dengan mengkoleksi Chelonus sp.
pada seludang dari lapang. Pupa Betrachedra terparasit yang
terdapat pada seludang diambil tanpa menyentuh pupanya kemudian pupa dipelihara
dalam tabung hingga muncul parasitoid.
Parasitoid diperbanyak dengan inang pengganti, yaitu telur ulat
penggerek umbi kentang. Phthorimaes operculella. Inang diperbanyak dengan
cara sebagai berikut: umbi kentang diambil dari lapang. Larva, pupa, dan imago P.
operculella yang dijumpai dipelihara dalam stoples berisi larutan gula
kelapa 10% pada kapas sebagai pakan imago. Stoples ditutup dengan kain katun
berwarna hijau sebagai tempat imago meletakkan telur. Pakan dan kain katun
diganti setiap hari. Kain berisi telur dibungkuskan pada kentang segar yang
telah ditusuk-tusuk kemudian dimasukkan ke dalam stoples yang berisi pasir.
Setelah semua larva masuk ke dalam kentang, kain pembungkus dibuka. Jika
kentang membusuh larva di dalam kentang dipindahkan ke kentang segar. Pupasi
berlangsung di dalam dan di luar kentang. Imago yang muncul dimasukkan ke dalam
stoples lain untuk memperoleh telur.
Parasitoid Chelonus sp.
dipasangkan selama 2 hari 2 malam dalam tabung. Tabung dilengkapi dengan kain
katun berisi telur inang P. operculella. Telur inang yang telah
diparasitasi dibungkuskan ke kentang segar. Larva masuk ke dalam kentang
kemudian berpupasi. Pupa terparasit berwarna putih siap dikirim ke tempat lain
yang jauh. Parasitoid yang muncul dipasangkan di dalam tabung gelas untuk
persiapan pelepasan di daerah serangan Batrachedra. Tabung berisi 5
ekor parasitoid betina yang telah dipasangkan dibungkus dengan pelepah daun
pisang kemudian dilepas di atas pohon. Pelepasan dilakukan pada siang hari, 3
bulan sekali sebanyak 5 ekor/ha.
Sumber http://muhammadarifindrprof.blogspot.com/2011/02/79-pemanfaatan-musuh-alami-dalam.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar